Inilahsuara hati istri yang minta suaminya untuk ikut mengurus anak. Karena anak . X. Panduan Produk Masuk. Curahan hati istri kepada suami tentang tanggung jawab mengurus anak. Bacaan 4 menit. Ayah, dengar suara hati istri ini ya. Tapi apakah itu berarti aku 'lebih baik' daripada kamu? Sama sekali tidak.
Keluarga besar Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena telah membesarkan hati keluarga. "Dari pihak keluarga kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Presiden Joko Widodo, yang telah memberikan atensi dan berkomunikasi
Kasuskasus homoseksual dan lesbian sekarang ini makin mencuat terutama di negara kita sendiri (Indonesia). Padahal di Indonesia ini sangatlah tidak lazim apabila seorang laki-laki ataupun seorang perempuan berhubungan antara sesama jenis seperti laki-laki dengan laki-laki (Homo), dan perempuan dengan perempuan (Lesbi).Apalagi Indonesia adalah
Denganmenyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Menulis Buku Teks 1 tentang “Memahami Hubungan Buku Teks den Komponen Pembelajaran”.
Roh Allah bersama-sama dengan roh kita [inilah hubungannya: Ia bersama-sama dengan roh kita] menyatakan bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Roma 8:16). Kita semua perlu memiliki hubungan seperti itu dengan Allah. Doa saya adalah supaya Anda memiliki hubungan itu sehingga Anda dapat berkata, • Tidak mungkin saya tidak percaya kepada Allah.
Ketikasuara hati kita positif dan penuh dengan kasih sayang, cara kita memandang diri sendiri juga dunia akan menjadi lebih baik. Kita tidak akan membiarkan situasi yang buruk menghancurkan kita. Dengan berbicara pada diri sendiri secara positif akan membantu kita mengubah situasi buruk menjadi positif. Kita tidak bisa mengendalikan semuanya.
Upayauntuk lebih mengenal Yesus Kristus perlu kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan tekun berdoa kepada-Nya, hati kita diasah menjadi semakin peka untuk mengenali suara-Nya. Dengan mengasihi sesama kita belajar untuk menerapkan kasih Tuhan Yesus di dalam hidup kita. Ini kerinduan kita sebagai orang percaya. Hubungan kita dengan
M41In. Apa kasih sejati yang menyentuh setiap hati itu? Mengapa kalimat sederhana “Saya mengasihimu” mengingatkan sukacita yang bersifat universal? Orang memberikan berbagai alasan, namun alasan sebenarnya adalah bahwa setiap orang yang datang ke dunia adalah putra dan putri Allah. Karena semua kasih berasal dari Allah, kita dilahirkan dengan kemampuan dan keinginan untuk mengasihi dan dikasihi. Salah satu hubungan terkuat yang kita miliki dengan kehidupan prafana kita adalah betapa besar Bapa Kita dan Yesus Kristus mengasihi kita dan betapa besar kita mengasihi Mereka. Meskipun tabir menutupi ingatan kita, kapan pun kita merasakan kasih sejati, hal itu membangkitkan kerinduan yang tidak dapat dipungkiri. Menanggapi kasih sejati adalah bagian dari keberadaan kita. Kita secara alami menginginkan untuk menghubungkan kembali, di sini, kasih yang kita rasakan di sana. Hanya ketika kita merasakan kasih Allah dan mengisi hati kita dengan kasih-Nya kita dapat sungguh-sungguh berbahagia. Kasih Allah memenuhi seluruh bumi; oleh karenanya, tidak ada kekurangan kasih di alam semesta ini, hanya dalam kesediaan kita untuk melakukan apa yang diperlukan untuk merasakannya. Untuk melakukan ini, Yesus menjelaskan bahwa kita harus “[meng]asihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu … jiwamu … kekuatanmu … akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Lukas 1027. Semakin kita mematuhi Allah semakin kita berkeinginan untuk menolong sesama. Semakin kita menolong sesama semakin kita mengasihi Allah, begitu seterusnya. Sebaliknya, semakin kita tidak mematuhi Allah dan semakin kita egois, semakin sedikitlah kasih yang kita rasakan. Berusaha memperoleh kasih yang bertahan selamanya tanpa mematuhi perintah Allah adalah seperti berusaha memuaskan dahaga dengan minum dari gelas yang kosong—Anda dapat melakukan tindakan itu, namun Anda akan tetap dahaga. Demikian juga, berusaha menemukan kasih tanpa menolong dan berkurban bagi sesama adalah seperti berusaha hidup tanpa makan—itu bertentangan dengan hukum alam dan tidak dapat berhasil. Kita tidak dapat memalsukan kasih. Kasih harus menjadi bagian dari kita. Nabi Mormon menjelaskan “Kasih yang murni adalah kasih suci Kristus dan kasih itu bertahan untuk selamanya; dan barangsiapa kedapatan memiliki kasih itu pada hari terakhir, ia akan selamat. Oleh karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi, berdoalah kepada Bapa dengan segala kekuatan hati, supaya kamu boleh dipenuhi dengan kasih ini” Moroni 746–47. Allah berkeinginan untuk menolong kita merasakan kasih-Nya—di mana pun kita berada. Izinkanlah saya memberi sebuah contoh. Sebagai misionaris muda, saya ditugaskan ke sebuah pulau kecil yang berpenduduk sekitar 700 jiwa di pedalaman Pasifik Selatan. Bagi saya panasnya sungguh menyengat, nyamuknya banyak sekali, dan lumpur di mana-mana, bahasanya mustahil untuk dipelajari, dan makanannya—“berbeda.” Setelah beberapa bulan, pulau kami dilanda badai hebat. Kerusakan yang ditimbulkan sangatlah besar. Hasil panen hancur, kehidupan lenyap, rumah-rumah rubuh, serta stasiun telekomunikasi—satu-satunya hubungan kami ke dunia luar—rusak. Sebuah kapal kecil milik pemerintah biasanya datang setiap satu atau dua bulan, jadi dengan hemat kami menggunakan cadangan makanan yang kami miliki untuk empat atau lima minggu berikutnya, dengan harapan kapal itu akan datang. Namun tidak satu pun kapal yang datang. Setiap hari kami menjadi semakin lemah. Masih ada tindakan kebaikan, namun ketika minggu keenam dan ketujuh berlalu dengan sangat minimnya makanan, kekuatan kami benar-benar lenyap. Rekan saya, Feki, penduduk asli di situ, menolong saya semampu dia, namun ketika minggu kedelapan tiba, saya tidak memiliki tenaga sama sekali. Saya hanya duduk di bawah pohon yang rindang. Saya berdoa dan membaca tulisan suci serta meluangkan banyak waktu merenungkan hal-hal yang bersifat kekal. Minggu kesembilan tiba dengan sedikit perubahan jasmani. Namun, ada berubahan besar di dalam batin. Saya merasakan kasih Tuhan lebih dalam dibanding sebelumnya dan untuk pertama kalinya belajar bahwa kasih-Nya adalah “hal yang paling patut diinginkan melebihi segala hal. … Ya, dan yang paling menyenangkan jiwa” 1 Nefi 1122–23. Saat itu saya kelihatan kurus kering. Saya ingat menyaksikan, dengan kekhidmatan yang dalam, hati saya berdegup, paru-paru saya berdetak, dan berpikir betapa luar biasanya tubuh yang telah Tuhan ciptakan untuk menampung roh kita yang sama luar biasanya! Pemikiran akan suatu persatuan yang permanen dari kedua unsur itu, yang menjadi mungkin melalui kasih Juruselamat, kurban penebusan, serta Kebangkitan, sedemikian mengilhami dan memuaskan sehingga ketidaknyamanan fisik apa pun sirna dan terlupakan. Ketika kita memahami siapa Allah, siapa kita, betapa Dia mengasihi kita, dan apa rencana-Nya bagi kita, rasa takut sirna. Ketika kita mendapat sekelumit gambaran akan kebenaran-kebenaran ini, kecemasan kita terhadap hal-hal yang bersifat duniawi lenyap. Untuk memikirkan kita sebenarnya mempercayai kebohongan-kebohongan Setan bahwa kekuasaan, kemasyhuran, atau kemakmuran duniawi penting, benar-benar menggelikan—atau justru sebaliknya akan sangat menyedihkan. Saya belajar bahwa sama seperti roket yang mengatasi kekuatan gravitasi untuk melaju cepat menuju ruang angkasa, demikian juga kita harus mengatasi tarikan dunia untuk melaju menuju kenyataan-kenyataan akan pemahaman serta kasih. Saya menyadari kehidupan fana saya mungkin akan berakhir di pulau kecil itu, namun tidak ada kepanikan. Saya tahu kehidupan akan terus berlanjut, baik di sini maupun di sana, itu tidaklah menjadi masalah. Yang sangat berarti adalah berapa banyak kasih yang saya miliki di dalam hati saya. Saya tahu saya memerlukannya lebih banyak lagi! Saya tahu bahwa kebahagiaan kita sekarang dan selamanya tidak dapat tak terikat pada kemampuan kita untuk mengasihi. Ketika pikiran-pikiran itu mengisi dan mengangkat jiwa saya, perlahan-lahan saya menyadari akan suara-suara yang menyenangkan. Mata rekan saya berbinar saat dia mengatakan, “Kolipoki, ada kapal datang, dan penuh dengan makanan. Kita selamat! Apakah kamu tidak senang?” Saya tidak yakin. Tetapi karena kapal itu telah tiba, pastilah itu jawaban dari Allah, jadi memang, saya bahagia. Feki memberi saya makanan seraya mengatakan, “Ini, makanlah.” Saya ragu-ragu. Saya melihat makanan itu. Saya menatap Feki. Saya memandang ke langit dan menutup mata saya. Saya merasakan sesuatu yang sangat dalam. Saya bersyukur kehidupan saya di sini akan berlanjut terus seperti sebelumnya, namun ada perasaan pedih—rasa penangguhan yang lembut, seperti saat gelap menutupi indahnya warna-warni cakrawala senja dan Anda menyadari harus menunggu malam berikutnya untuk menikmati keindahan seperti itu lagi. Saya tidak yakin ingin membuka mata saya, namun saya menyadari bahwa kasih Allah telah mengubah segalanya. Panas, lumpur, nyamuk, orang-orang, bahasa, makanan bukanlah tantangan lagi. Mereka yang telah berusaha menyakiti saya tidak lagi menjadi musuh saya. Setiap orang adalah saudara saya. Dipenuhi dengan kasih Allah merupakan hal yang paling menggembirakan dari segalanya dan itu sepadan dengan setiap usaha yang diperlukan. Saya berterima kasih kepada Allah untuk waktu yang terpilih ini dan banyaknya pengingat akan kasih-Nya—matahari, bulan, bintang, bumi, kelahiran anak, senyuman teman. Saya berterima kasih kepada-Nya untuk tulisan suci, kesempatan istimewa untuk berdoa, dan untuk pengingat yang menakjubkan akan kasih-Nya itu—sakramen. Saya belajar bahwa ketika kita menyanyikan nyanyian rohani sakramen dengan maksud yang sungguh-sungguh, seperti “Betapa bijak Pengasih!” atau “Tuhan benar mengasihi dan haruslah kita” akan membesarkan hati kita dengan kasih dan rasa syukur lihat “Betapa Bijak Pengasih,” Nyanyian Rohani, no. 81; “Ada Bukit yang Sangat Jauh,” Nyanyian Rohani, no. 83. Ketika kita dengan tulus mendengarkan doa sakramen, ungkapan seperti “selalu mengingat Dia,” “mematuhi perintah-perintah-Nya,” “agar roh-Nya selalu menyertai mereka” akan memenuhi hati kita dengan keinginan yang besar untuk menjadi orang-orang yang lebih baik A&P 2077, 79. Kemudian ketika kita dengan hati yang patah dan jiwa yang penuh sesal mengambil roti dan air, saya tahu kita dapat merasakan serta bahkan mendengarkan kata-kata yang paling luar biasa itu “Saya mengasihimu. Saya mengasihimu.” Saya mengira saya tidak dapat melupakan perasaan-perasaan ini, namun daya tarik dunia sangatlah kuat dan kita cenderung jatuh. Namun Allah terus mengasihi kita. Beberapa bulan setelah saya memperoleh kekuatan kembali, kami diserang badai lain yang sangat hebat, namun kali ini saya berada di laut. Ombak tersebut menjadi sedemikian hebat sehingga menggulingkan kapal kecil kami, dan melemparkan kami bertiga ke tengah lautan yang sedang mengamuk. Ketika saya mendapati diri saya terombang-ambing di tengah lautan, saya heran, takut, dan agak sedih. “Mengapa ini terjadi?” pikir saya. “Saya seorang misionaris. Di mana perlindungan untuk saya? Misionaris tidak seharusnya berenang.” Namun jika saya ingin hidup saya harus berenang. Setiap kali saya menggerutu saya mendapati diri saya tenggelam, jadi saya tidak lagi menggerutu. Segala sesuatu akan tetap seperti itu, dan menggerutu tidak akan menolong. Saya membutuhkan setiap tenaga untuk menjaga kepala saya agar tetap berada di atas air dan berenang ke tepian pantai. Karena pernah mendapat piagam di Pramuka, saya cukup percaya diri untuk berenang, namun berulang kali angin dan ombak membuat saya kelelahan. Saya tidak pernah berhenti berusaha, namun ada waktunya ketika otot-otot saya tidak lagi dapat bergerak. Saya berdoa di dalam hati, namun masih saja saya tenggelam. Ketika saya akan tenggelam mungkin untuk ter-akhir kalinya, Tuhan mengilhamkan ke dalam pikiran serta hati saya suatu perasaan kasih yang dalam bagi orang yang sangat istimewa. Seolah-olah saya dapat melihat dan mendengarnya. Walaupun dia jauh dari saya, kasih itu melewati jarak yang jauh, serta menembus ruang dan waktu, menyelamatkan saya dari kedalaman lautan—mengangkat saya dari kepedihan dan kematian serta membawa saya ke terang dan kehidupan serta harapan. Dengan tenaga yang muncul tiba-tiba, saya berenang ke tepian, di mana saya menemukan teman-teman sekapal saya. Jangan lagi meremehkan kekuatan kasih sejati, karena kasih itu tidak mengenal rintangan. Apabila dipenuhi dengan kasih Allah, kita dapat melakukan dan melihat serta memahami hal-hal yang sebaliknya tidak dapat kita lakukan atau pahami. Dengan dipenuhi kasih-Nya, kita dapat menahan rasa sakit, mengurangi ketakutan, mengampuni dengan bebas, menghindari pertentangan, memperbarui kekuatan, serta memberkati dan menolong sesama dengan cara-cara yang mengagumkan bahkan kepada diri kita sendiri. Yesus Kristus penuh dengan kasih yang tak terhingga sewaktu Dia menahan kepedihan, kelaliman, dan ketidakadilan yang tak tertanggungkan bagi kita. Melalui kasih-Nya bagi kita, Dia bangkit mengatasi semua hal yang merupakan rintangan yang tak mungkin dikalahkan. Kasih-Nya tidak mengenal rintangan. Dia mengundang kita untuk mengikuti-Nya dan mengambil bagian dari kasih-Nya yang tak terbatas, agar kita juga, dapat bangkit mengatasi kepedihan dan kelaliman serta ketidakadilan dari dunia ini dan menolong, mengampuni, serta memberkati. Saya tahu Dia hidup, saya tahu Dia mengasihi kita. Saya tahu kita dapat merasakan kasih-Nya di sini dan saat ini. Saya tahu suara-Nya adalah suara yang halus dengan kelembutan sempurna, yang menembus sampai ke jiwa yang terdalam. Saya tahu Dia tersenyum dan penuh dengan belas kasihan serta kasih. Saya tahu Dia penuh dengan kelembutan, kebaikan hati, belas kasih, dan hasrat untuk menolong. Saya mengasihi Dia dengan sepenuh hati saya. Saya bersaksi bahwa bila kita siap, kasih murni-Nya bergerak langsung melintasi ruang dan waktu, menjangkau dan menyelamatkan kita, dari dosa, kepedihan, kematian atau dukacita dimana mungkin kita terjebak di dalamnya, dan membawa kita ke terang dan kehidupan serta kasih kekekalan. Dalam nama Yesus Kristus, amin.
Lori Official Writer Alkitab menjadi buku kehidupan dimana kita bisa menemukan sejuta pertanyaan tentang kehidupan. Menyambut bulan penuh kasih ini, apakah Anda punya pertanyaan seputar apa itu kasih dan maknanya bagi hidup kita, hubungan kita dengan sesama dan Tuhan? Yuk cari tahu jawabannya lewat 17 ayat Alkitab tentang kasih ini. 1. Kasih Agape Kasih agape menggambarkan tentang hubungan antara Tuhan dengan manusia. Kasih ini mengungkapkan tentang kasih Tuhan atas kita. Kasih ini diberikan dengan sengaja, konsisten dan transparan. Kasih Tuhan dalam Alkitab digambarkan sebagai kasih sejati karena tidak pernah berubah sekarang dan sampai selama-lamanya. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3 16 “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” 1 Yohanes 3 1 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Roma 5 8 “Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.” Mazmur 86 15 Baca Juga Mengenal Tujuh Jenis Cinta 4 Definisi Kasih Menurut Pengertian yang Tuhan buat Sendiri 2. Kasih Philia Berbeda dengan kasih Agape, kasih Philia menggambarkan tentang kasih kepada sesama. Kasih ini biasanya kita ungkapkan melalui kemurahan hati kita kepada sesama seperti teman terdekat dan orang lain. Kasih Philia membantu orang lain bisa bertumbuh di dalam Kristus. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” 1 Korintus 13 4-7 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Yohanes 13 34-35 “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” 1 Yohanes 4 7-8 BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Amsal 17 17 “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” Efesus 4 2 “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” Lukas 6 35 “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” Roma 13 9-10 3. Kasih Storge Kasih storge merupakan kasih kepada keluarga, yang mencakup hubungan orangtua dan anak. Kasih ini didasarkan dari kasih alamiah dari orangtua kepada anak-anaknya atau anak kepada orangtuanya. “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Roma 12 10 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Keluaran 20 12 Baca Juga Mengenal Apa Itu Cinta Cinta atau Nafsu? Yuk Cari Tahu 4 Jenis Cinta yang Kamu Alami 4. Kasih Eros Kasih Eros merujuk kepada hubungan antar lawan jenis, misalnya laki-laki dengan perempuan. Di dalam hubungan ini keduanya melibatkan daya tarik emosional maupun fisik. Kasih Eros ini sendiri tidak semata bicara tentang hubungan sebelum menikah, tetapi kasih Eros ini juga mencakup hubungan antara suami dan istri yang didasarkan pada kasih yang murni dan indah. “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” Efesus 5 25-27 “Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!” Kidung Agung 1 2-4 BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->“Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Kataku "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” Kidung Agung 7 6-8 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Kejadian 2 24 Kasih adalah anugerah. Di atas dari keempat kasih ini, kasih Tuhan adalah yang paling sempurna, setia, tanpa syarat, pengampun, mengatasi segala sesuatu, murni, kekal, rela berkorban, kuat, menginspirasi, penuh harapan, tidak melakukan yang tidak sopan dan tak ternilai harganya. Tuhan tidak mengasihi kita karena kita terlalu baik, karena kita melakukan yang terbaik, karena kita berhasil atau karena kita melakukan sesuatu yang luar biasa. Tuhan mengasihi kita apa adanya, sekalipun kita berdosa dan tidak pantas mendapatkannya. Anda ingin menghidupi kasih atau cinta kepada Tuhan maupun sesama melalui apa yang Anda punya. Salah satunya mungkin dengan menjadi mitra kerja Tuhan dalam pelayanan Cahaya Bagi Negeri Indonesia untuk memberitakan kasih-Nya yang tanpa syarat kepada semua orang. Untuk informasi selengkapnya, klik link di bawah. SAYA BERSEDIA Sumber Berbagai Sumber Halaman Tampilkan per Halaman
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kata "norma" mengandung arti yang berbeda, seperti pedoman, pengangan, aturan, pengukur, sarana pencegah terjadinya penyimpangan. Norma sering kali dilukiskan sebagai tongkat pengukur atau standar. Dalam pengertian dasariah, norma berarti pedoman, pegangan, aturan atau pengukur. Umumnya yang dimaksudkan dengan kata norma dalam dunia moral adalah aturan yang menjadi orientasi tingkah laku. Aturan ini menjadi orientasi tingkah laku dari sejumlah atau pun sekelompok dalam dunia moral pada hakekatnya menunjuk pada nilai-nilai dasariah yang mengandung arti sebenarnya dalam hidup manusia. Nilai-nilai adalah positif dan menjadi takaran tindak-tanduk manusia. Norma moral memiliki cirri khas yaitu melayani manusia dan sekelompok manusia. Norma bertujuan membantu manusia, agar lebih mampu hidup dengan baik demi perwujudan diri manusia yang sebenarnya dalam hubungan dengan James P. Hanigan, norma moral dibedakan menjadi dua, yaitu norma moral obyektif dan norma moral subyektif. Norma moral obyektif adalah norma yang berada di luar diri si pengambil keputusan. Norma ini tidak tergantung pada pribadi yang memutuskan, tetapi berada secara independent. Sedangkan norma moral subyektif adalah norma yang tidak terlepas dari pribadi atau subyek yang mengambil keputusan dan dapat diterima hanya oleh subyek itu. Suara hati sering kali disebut norma moral subyektif, sebab suara hati dimiliki oleh seluruh pribadi si subyek. Suara hati manusia memang tak terpisah dari pribadi yang memiliki suara hati. Setiap manusia menjadi kewibawaan eksklusif tentang apa yang diperintahkan suara hatinya. Tidak seorang pun, selain si empunya suara hati, tang berhak atau berkemampuan untuk memutuskan dengan cermat dan pasti mengenai integritas keputusan suara hati si pribadi. Namun, dalam hal ini kita tetap berhak untuk mengatakan bahwa keputusan suara hati tidak benar dan memintanya untuk mempertimbangkannya kembali. Tentu, di hadapan tuntutan pribadi untuk mengikuti suara hati, kita tidak mempunyai alasan untuk menyatakan tidak setuju. Suara hati adalah hati rahasia seseorang di mana dia sendiri dan hanya Tuhan bisa memasukinya. Dalam hal ini perlu diingat bahwa seperti semua tindakan dari subyek manusia, tindakan itu juga merupakan tindakan pengetahuan dan kehendak, tindakan mengetahui dan mencintai, tindakan-tindakan itu memang nyata. Tindakan-tindakan subyek kita, seperti mengetahui dan mencintai adalah kenyataan dalam kehidupan kita. Yang seharusnya lebih dipertimbangkan ialah apakah yang diputuskan oleh suara hati seseorang itu benar atau tidak?Tentu suara hati sebagai norma moral subyektif tidak berarti bahwa suara hati tidak mampu mencapai kebenaran dan kelurusan dalam suatu keputusan, sebab suara hati yang benar, pasti dan baik tentu dapat mengambil keputusan yang benar dan bias dipertanggungjawabkan. Walaupun suara hati sebagai norma subyektif terakhir dari tingkah laku moral, suara hati haruslah menyesuaikan diri dengan norma-norma yang lebih tinggi dari dunia kebenaran onyektif. Pendekatan diri suara hati kepada norma-norma obyektif dalam pengambilan keputusan bias dianggap sebagai suara hati yang hati adalah pusat kemandirian manusia. Tuntutan-tuntutan lembaga-lembaga normatif seperti masyarakat, ideologi dan juga super ego kita sendiri, tidak berhak untuk mengikat hati kita begitu saja. Terhadap segala macam perintah, peraturan, larangan dan kebiasaan yang berasal dari berbagai pihak masyarakat, serta terhadap segala macam tuntutan ideologis, begitu pula terhadap super ego yang ada dalam dirinya, manusia secara moral hanyalah berkewajiban untuk menaatinya sejauh sesuai dengan suara diri manusia suara hati berperan sebagai hakim, saksi dan jaksa. Sebagai hakim merupakan suara hati menimbang, menilai dan member keputusan entah sesuatu itu baik atau buruk; baik untuk hal yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan. Sebagai saksi merupakan suara hati membenarkan atau menyangkal, member dukungan atau teguran akan keputusan yang telah diambil. Sebagai jaksa merupakan suara hati melemparkan tuduhan dakwaan akan hal yang telah atau akan dilakukan. Buku yang dipakaiNadeak, Largus. Topik-topik Teologi Moral Fundamental Memahami tindakan manusiawi dengan Rasio dan Iman. Medan Bina Media Perintis, Peter C. Moral Dasar Prinsip-prinsip Pokok Hidup Kristiani. Jakarta Obor, Albert. Moral Dasar [Diktat]. Pematangsiantar STFT St. Yohanes, 1996. Lihat Filsafat Selengkapnya
Sejatinya, kita selalu dihadapkan dengan berbagai keputusan setiap hari. Mulai bangun tidur saja kamu sudah dihadapkan pada beberapa keputusan kecil seperti mau mandi atau sarapan dulu, kalau sarapan mau makan apa dan sebagainya. Nah, sadarkah kamu kalau dalam membuat keputusan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada dua pilihan yaitu memutuskan berdasarkan logika atau dengan kamu tipe dominan logika atau perasaan nih? Nah, cukup banyak orang yang memilih untuk memutuskan segala sesuatu berdasarkan logika saja karena lebih masuk akal dan bisa diperkirakan. Sah-sah saja kok, namun pada artikel ini kita akan membahas kenapa sih sesekali kita harus mengikuti suara hati sendiri. Makin penasaran kan? Kita simak dulu yuk!1. Karena kamu adalah manusia yang punya logika sekaligus PalaiIngat, manusia bukanlah robot yang memutuskan segala sesuatu berdasarkan logika semata. Memang untuk hal-hal rasional diperlukan kemampuan berpikir untuk memutuskan dan memecahkan masalah. Tetapi, kamu sendiri tahu bahwa kehidupan ini begitu kompleks sehingga kamu tidak bisa mengabaikan yang namanya suara hati bisa jadi perasaan terdalam diri yang ingin didengar dan diekspresikan. Jadi, karena manusia memiliki logika sekaligus perasaan maka tentu saja sesekali kamu harus mengikuti suara hatimu sendiri. Tentunya juga disesuaikan dengan situasi dan kondisimu ya, apakah sudah saatnya mendengarkan suara hati atau tidak, kamu sendirilah yang paling tahu selaku pemilik suara Suara hati bisa jadi merupakan intuisi yang sedang kamu sudah pernah mendengar tentang istilah intuisi? Kalau belum, intuisi ini sederhananya semacam kemampuan yang kita miliki untuk memahami sesuatu tanpa penalaran dahulu. Sebenarnya nih, kita semua sudah punya yang namanya intuisi. Ada yang tajam, ada yang tidak dan bagi yang tidak tajam bisa jadi karena kamu tidak mempercayai intuisimu sama darimana datangnya intuisi ini? Kalau menurut beberapa penelitian, intuisi ini berasal dari pikiran bawah sadar kamu dimana mungkin saja kamu sudah pernah mengalami pengalaman serupa sehingga tanpa berpikir panjang, intuisi dalam bentuk suara hati juga sering membantumu dalam membuat ini sering kita samakan dengan feeling dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah benar-benar sama? Well, sebenarnya tidak sama lho walaupun serupa. Tetapi, intinya adalah pada saat tertentu kamu bisa kok mengandalkan intuisimu yang terwujud dalam suara hati yang ingin berbicara Suara hati juga membantumu menentukan soal baik dan buruk PidvalnyiSuara hati paling murni yang ada dalam dirimu adalah suara yang berasal dari hati nurani. Sebagai manusia, kita pasti punya yang namanya hati nurani. Hati nurani bisa kita ibaratkan seperti kompas bagi manusia agar mampu menentukan arah kehidupan yang berlandaskan berdasarkan kebaikan dan ada hal yang tidak sesuai dengan prinsip kebaikan dan moralitas, maka suara dari hati nurani sendiri yang keluar memperingatkan kita. Jadi, suara hati yang kamu dengar bisa jadi bukan hanya intuisi saja melainkan wujud dari hati nuranimu yang sedang berbicara padamu. Jadi, pada saat yang tepat biarkan suara hatimu yang berbicara ya. Baca Juga 7 Suara Hati Cewek Saat Menyimpan Perasaan Sama Teman Sendiri 4. Suara dari hati nurani yang paling mungkin menuntunmu pada kebahagiaan dan harus kamu pegang mendezBerbicara soal kebahagiaan ini seolah tidak ada habisnya, maka salah satu hal paling penting yang harus kamu ingat adalah mendengar suara hati nuranimu sendiri ya. Kenapa hati nurani? Ya, suara hati kita bisa bermacam-macam tetapi yang paling mungkin menuntun kita pada kebahagiaan sejati adalah dengan mendengarkan suara hati nurani hanya berisi tentang kebaikan, moralitas dan hal-hal yang patut dilakukan manusia, sehingga tidak akan menyesatkanmu pada hal-hal yang buruk. Jadi, disinilah tugasmu untuk melatih diri agar mampu mendengar suara hati yang murni dan bersih, yakni hati nurani kita Ketika kamu yakin pada suara hati yang bersih, maka tidak ada penyesalan yang kamu Tetyana KovyrinaSehebat apapun logika manusia, tetap saja ada batasnya. Tidak semua hal bisa kamu logikakan, saat hal itu terjadi maka suara hati yang murni dan bersihlah yang berbicara. Jadi, ketika kamu mau berpikir rasional sekaligus mendengar suara hati yang murni, maka tidak ada lagi penyesalan lagi kalau-kalau keputusanmu ternyata tidak sesuai harapan. Toh, selalu ada pembelajaran dari setiap kesalahan dan kata, logika dan perasaan memang tidak bisa dipisahkan sama sekali. Keduanya sudah seharusnya seimbang, dengan demikian kamu tahu kapan saat harus menggunakan logika dan kapan waktunya kamu harus mendengar suara hati. Dengan begitu, tak ada salahnya bukan kalau sesekali mendengar suara hati di saat yang tepat? Semoga bermanfaat! Baca Juga 5 Tanda Kamu Terlalu Sering Menipu Diri Sendiri, Apakah Kamu Juga? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Home Pendidikan 34 Kelas X SMASMK A. Suara Hati Perkembangan sosial yang begitu cepat banyak membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, demikian juga persoalan-persoalan yang ditimbulkannya. Persoalan-persoalan tersebut membutuhkan pemecahan yang tepat. Di samping itu banyak tata nilai yang mengalami perubahan, seperti ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dsb. sering menjadi kabur. Berhadapan dengan situasi itu kaum remaja perlu mendapatkan pendampingan, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Mereka harus belajar membuat keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya. Melalui pembahasan ini anda akan diajak belajar mendengarkan suara hati, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari – hari. Doa Pembuka Doa Kehendak Yang Kuat PS 144 Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa takut atau goyah, Engkau berpegang pada kehendak-Mu, meski harus menanggung pengorbanan yang berat. Tatkala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah. Semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan. Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu karang, yang tetap tegar meski diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh, bila kami digoda untuk menyeleweng, Bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur, Bila kami digoda untuk munaik, berbuat dosa, mencuri, berkhianat, Terlebih bila kami digoda untuk mengkhianati kasih-Mu. Diunduh dari http 35 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat, Seperti Yesus yang lebih suka mati, dari pada menyimpang dari kehendak- Mu Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa, AMIN. 1. Pergumulan Suara Hati Dalam Pengalaman Sehari-hari Hidup manusia sangatlah berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, seperti hewan atau tumbuhan. Ada saat di mana manusia harus mengalami pergumulan atau pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus mengambil keputusan apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah yang dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama atau tidak. Kemampuan itu nampaknya tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya, karena tindakan mereka lebih diarahkan oleh insting. Kemampuan bergulat dalam dirinya sendiri sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia memiliki suara hati, atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Amatilah kasus berikut Pergumulan hati Boy mendatarkan pada suatu sekolah, di mana sekolah itu mempunyai peraturan yang sangat ketat dan tegas, terutama berkaitan dengan nilai kejujuran. Ia harus menandatangani pernyataan yang menyatakan “saya tidak akan mencontek atau tidak akan mentolerir mereka yang melakukannya.” Setiap peserta didik harus melaporkan kepada pimpinan sekolah, bila ada peserta didik yang mencontek. Bila mereka ketahuan mencontek, maka mereka harus angkat kaki dari sekolah itu atau jika mereka melihat ada yang mencontek, tetapi pura-pura tidak tahu merekapun akan kena sanksi yang cukup tegas. Pada suatu ketika, Boy mengikuti ujian akhir. Ia merasa kesulitan menjawab soal-soal yang ada di hadapannya dan ia juga melihat beberapa temannya mulai mencontek. Ia mulai gelisah. Jika ia tidak dapat menjawab soal di hadapannya dengan baik, ia pasti tidak lulus. Timbul keinginan dalam dirinya untuk mengikuti apa yang dilakukan beberapa temannya. Terjadi pergulatan dalam dirinya, apakah ia mau ikut-ikutan nyontek atau tidak. Kalau nyontek, ia kemungkinan lulus, tapi kalau ketahuan ia pasti dikeluarkan. Bila tidak, ia harus siap dengan kemungkinan tidak lulus. Sumber Bayu a. Apa kesan yang kalian peroleh dari kasus di atas ? b. Sharingkan satu pengalaman saat mengalami pergulatan suara hati dalam hidupmu dengan teman-temanmu. Diunduh dari http 36 Kelas X SMASMK Dalam kelompok, carilah informasi sebanyak-banyaknya dari buku- buku atau browshing dari internet tentang • Makna suara hati • Cara kerja suara hati • Mengapa suara hati bisa tumpul • Cara membina suara hati supaya tidak tumpul Buatlah rangkuman dari informasi yang kalian peroleh Tugas Kelompok 2. Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja Tentang Suara Hati. a. Teks-teks Kitab Suci berikut berisi pergulatan suara hati Santo Paulus yang diungkapkan dalam suratnya kepada jemaatnya. Simaklah kutipannya, lalu rumuskan pergulatan dalam hal apa yang dialami Paulus dalam teks Kitab Suci dan Gaudium et Spes, berikut ini Roma 831-38. 91 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan- Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? 33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? 34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? 36 Seperti ada tertulis “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” 37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. 38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Diunduh dari http 37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, Roma 13 1-7 1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. 3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. 4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. 5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. 6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. 7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. II Korintus 112 12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah. Titus 115 15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. Bacalah juga kutipan Dokumen Konsili Vatikan II Gaudium et Spes, berikut ini Gaudium et Spes, artikel 1 “Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan Diunduh dari http 38 Kelas X SMASMK dalam lubuk hatinya jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili. Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, kebenaran itu memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup perorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.” Setelah mendalami kutipan-kutipan di atas, coba rumuskan bersama dalam kelompok beberapa hal penting berikut • Apa suara hati itu? • Bagaimana cara kerja suara hati? • Apa hubungan suara hati dengan Allah ? dan apa konsekuensinya? • Apa hubungan suara hati dengan Roh Kudus? • Apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama? • Apa fungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat? • Tunjukkan berbagai kasus di dalam masyarakatmu atau dalam negara kita yang menunjukkan bahwa banyak orang yang sudah tumpul suara hatinya jelaskan juga dampaknya bagi masyarakat maupun bangsa kita jelaskan pula dampaknya bagi generasi muda Tugas Kelompok 3. Menghayati Peran Suara Hati dalam Kehidupan Sehari-hari Baca dan renungkanlah bacaan berikut ini dalam suasana hening Suara hati adalah tempat dimana Allah membisikkan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Maka, menaati suara hati sama artinya menaati Allah sendiri. Ketaatan kepada suara hati atau ketaatan kepada Allah itu perlu dilatihkan mulai dari hal-hal kecil. Banyak orang tahu bahwa berbohong itu tidak baik tetapi banyak orang terbiasa melakukannya. Kalau kebiasaan itu tidak dikikis sejak awal, maka kebiasaan tersebut akan terbawa seumur hidup. Bahkan awalnya berbohong kecil-kecilan bisa menjadi bohong besar dan penipuan. Diunduh dari http 39 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Resapkanlah cerita berikut “Kios Suara Hati” Beberapa waktu yang lalu pernah muncul sebuah kisah menarik yang ditayangkan dalam berita televisi di Taiwan. Di pegunungan Alishan ada sebuah tempat yang bernama Rueili. Seutas jalan yang menghubungkan Chiay dan Alishan melewati daerah ini. Di pinggir jalan ada sebuah tempat penjualan sayur-sayuran segar, sayuran yang tumbuh dan mendapat pupuk organik alamiah tanpa bahan- bahan kimia yang dewasa ini disinyalir oleh dunia medis sebagai unsur yang bisa mendatangkan kanker. Di samping sayur mayur, ada juga buah-buahan segar dijajar dalam kios kecil itu. Namun anehnya, kios itu terbuka selama 24 jam sehari dan tak pernah ditutup. Lebih aneh lagi, tak ada seorangpun yang duduk di sana melayani para pembeli. Datar harga per kilogram dari masing-masing barang tertulis jelas. Sebuah alat timbang terletak di atas meja. Sebuah tong yang dibuat dari kayu ditinggalkan di salah satu sudut. Dalam tong kayu ini terdapat lembaran uang kertas serta uang logam yang dimasukan oleh para pembeli. Di luar kios tersebut tertulis dalam huruf Cina; “Kios Suara Hati.” Seorang ibu tua, penduduk asli di daerah pegunungan Alishan, ketika ditanya oleh wartawan TV berkata; “Lewat kios kecil ini saya ingin mendidik setiap orang untuk menghormati suara hati masing-masing. Di sini tak ada orang yang menjaga. Namun saya yakin, suara hati setiap orang akan meneguhkan atau mengadili bila ia berbuat sesuatu.” http Santo Paulus, ketika ditangkap dan dijebloskan ke penjara, di depan umum dengan bangga dan berani berkata “Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.” Kis 231 lebih lanjut dia mengatakan “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia”. Kis 2416 Pikirkanlah, kebiasaan apa saja yang ingin kalian tinggalkan agar suara hatimu tetap suci murni. Katakan hal itu di depan Tuhan, serta memohon kekuatan darinya untuk mampu meninggalkan kebiasaan buruk itu. Diunduh dari http 40 Kelas X SMASMK Penutup Daraskan Mazmur berikut ini Tuhan Raja Yang Kudus 1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub- kerub, maka bumi goyang. 2 TUHAN itu Maha Besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. 3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia 4 Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebe-naran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya. 5 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya Kuduslah Ia 6 Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang- orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka. 7 Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya dan ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka. 8 TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkau Allah yang mengampuni bagi mereka, tetapi yang membalas perbuatan-perbuatan mereka. 9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita Diunduh dari http 41 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti B. Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab Terhadap Pengaruh Media Massa
apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama