PemudaLintas Agama di Mojokerto Gelar Doa Bersama untuk Mbah Maimun Zubair. Pemuda lintas agama di Mojokerto menggelar doa bersama untuk almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen), ulama kharismatik dan juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Peristiwa 07 Agu 2019 18:32 Sabtu 2 Februari 2019 - 19:40 WIB SERIKATNEWS.COM – Doa Mbah Maimun Zubair saat bertemu Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, menjadi perbincangan publik, lantara menyebut nama Prabowo saat memimpin doa. Diduga, Mbah Maimun keseleo lidah, sehingga dia menyebut nama Prabowo. Padahal, dia sedang KHMaimun Zubair alias Mbah Moen. JAKARTA, REQnews - KH Maimun Zubair atau yang lebih akrab dengan panggilan Mbah Moen, semasa hidupnya dikenal sebagai ulama Indonesia yang kharismatik. Doa Akhir Pekan untuk Pengacara Muda yang Ingin Cepat Kaya. Jangan Gampang Tergiur! Nih 4 Tips Memilih Asuransi Kendaraan Terbaik dan Rekomendasinya Mari kita akhiri doa ini dengan doa penutup,” katanya. Selanjutnya, Rois Syuriyah PWNU Jatim yang juga Pengelola Pondok Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur melanjutkan memimpin doa istigasah sebelum seluruh acara dimulai dan memulai dengan Al-Fatihah bersama. AYO BACA : Ridwan Kamil Soal Mbah Moen: Tak Banyak Ulama Diterima Semua Pihak DoaMbah Moen jadi viral lantaran salah menyebut nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat mendoakan capres nomor Prosesipemakaman ulama kharismatik, KH Maimun Zubair dipimpin langsung oleh Imam Masjidil Haram, Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi al-Maliki. Pemimpin Aksi 212 itu kemudian mengencangkan suara saat memanjatkan doa untuk Mbah Moen. "Jadi Habib Rizieq membaca doa di tengah kerumunan itu, ya sama saja dengan jamaah lain yang juga turut Jakarta- Indonesia baru saja kehilangan salah satu ulama kharismatik Jawa Tengah KH.Maimun Zubair.Pria yang akrab disapa Mbah Moen tersebut meninggal di Mekah saat menjalankan ibadah haji di usia 90 tahun. Sebelum keberangkatan Mbah Moen ke Mekah, sang putra yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen sempat melihat ada yang 31lt. - Mbah Moen sebut tak perlu minta banyak saat berdoa, cukup amalkan 4 permintaan ini saja. Mbah Moen atau KH. Maimun Zubair memang kerap memberikan amalan saat berdakwah. Satu di antara amalan yang pernah Mbah Moen bagikan yakni 4 doa yang bisa membuat seseorang bahagia. Dikutip dari kanal YouTube MUNAJAT DOA, 3/3/2023, hidup tak perlu meminta banyak hal seperti apa yang diutarakan Mbah Moen. Baca JugaSerba-serbi Ramadhan Persiapan Menyambut Bulan Suci agar Ibadah Berkah "Cung, lek nyuwun Allah Ta'ala kui ojo akeh-aleh, papat wae wes cukup Kalau minta doa kepada Allah SWT itu jangan kebanyakan, cukup empat saja," jelas KH. Maimun Zubair dikutip dari YouTube MUNAJAT DOA, 3/3/2023. Empat doa yang dimaksud sang Kyai antara lain Nywuwun nikmate urip, artinya seseorang bisa panjatkan doa agar diberi kenikmatan selama hidupnya di dunia. Nyuwun rizki lumitu, meminta agar diberi rezeki yang barokah. Nyuwun keluarga tentrem. Mbah Moen menerangkan saat memanjat doa meminta agar keluarga selalu damai tentram. Baca JugaMasih Rangkap Jabatan, Heru Budi Bakal Punya Tiga Kendaraan Dinas, Satu di Antaranya Mobil Listrik Nyuwun bejo dunia akhirat, artinya agar diberi keberuntungan saat di dunia dan akhirat. Sang Kyai menerangkan apabila seseorang diberi keberuntungan dunia dan akhirat, maka hidupnya akan bahagia.* Sumber YouTube MUNAJAT DOA Nak wong ahli toriqoh utowo ahli tasawuf iku ora ono bedone doso iku gede utowo cilik podo bae kabeh didohi. Kalau orang Ahli Toriqoh atau Tasawuf tidak ada bedanya dosa itu baik besar atau kecil semuanya ditinggalkan. - Sosok KH Maimun Zubair atau dikenal sebagai Mbah Moen, merupakan Ulama NU kharismatik. Mbah Moen mengembuskan napas terakhir pad Selasa 6/8/2019 saat melakukan rangkaian ibadah haji di Makkah. • Doa yang Dianjurkan Dibaca Setelah Salat Tarawih Lengkap Dengan Doa Kamilin Ramadan 2020/1441 H • Doa Setelah Salat Tarawih dan Witir, Bahasa Arab, Latin, Terjemahan Lengkap Dengan Doa Kamilin • Bagaimana Hukumnya, Muslim yang Rajin Sedekah Namun Tidak Salat 5 Waktu? Mbah Moen yang lahir pada 28 Oktober 1928, wafat di usia 90 tahun. Berikut ini kutipan nasihat Mbah Moen yang menyejukkan jiwa dikutip dari Berikut 20 quotes Mbah Moen bahasa Jawa dan terjemahannya 1. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar. Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang. 2. Wong neng dunyo iku ono bungahe lan ono susahe, kabeh iku supoyo biso dadek’ake parek marang Allah, Tapi nak neng akhirat nak susah susah tok rupane nang neroko, tapi nak seneng yo seneng tok rupane neng suargo Orang di dunia itu ada yang senang dan ada yang susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah, tetapi kalau di akhirat susah terus yaitu ketika di Neraka, dan senang terus ketika di Surga. 3. Kanggone wong islam nak susah yo disabari nak bungah disyukuri. Untuk orang Islam ketika susah disabari dan ketika senang disyukuri. 4. Apik-apik’e dunyo iku nalikone pisah antarane apik lan olo. Sakwali’e, elek-elek’e dunyo iku nalikone campur antarane apik lan olo. Mulane apik iku kanggone wong Islam, lan elek iku kanggone wong kafir. - Video ulama karismatik KH Maimun Zubair saat membaca doa di akhir acara “Sarang Berdzikir untuk Indonesia Maju” pada Jumat, 1 Februari 2019 viral di media sosial. Pemantiknya, Mbah Maimun saat berdoa salah sebut nama Joko Widodo menjadi Prabowo Subianto. Peristiwa ini terjadi ketika Presiden Jokowi menghadiri acara “Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju”, di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat kemarin. Dalam video itu, Jokowi yang duduk di samping Mbah Maimun tetap menundukkan kepala sambil mengangkat kedua tanganya. “Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana,” demikian potongan doa pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang itu yang viral di media sosial. Potongan video doa Mbah Maimun yang viral itu bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih memiliki arti “ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin, Pak Prabowo, jadikan ya Tuhan kami.” Sontak, video tersebut ramai di media sosial. Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais bahkan mengaitkan peristiwa ini sebagai tanda keberpihakan Tuhan kepada pasangan calon nomor urut 02 itu. Saat menyapa relawan yang mengikuti jalan sehat, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 2/2/2019, Amien cerita seorang presiden petahana yang datang ke sebuah pesantren, lalu meminta seorang kiai alim untuk mendoakannya agar terpilih lagi menjadi presiden untuk periode kedua. “Oleh malaikat dimasukkan ke lisan kiai yang sangat alim tadi, sehingga menyebut nama lain. Ini pertanda dari langit, insyallah," kata Amien. Politikus senior Partai Amanat Nasional PAN ini memang tidak menyebut secara spesifik nama presiden, negara, kiai, dan pesantren yang ia maksud. Namun, pernyataan Amien diucapkan hanya berselang sehari dari pertemuan Jokowi dengan Mbah Maimun. Klarifikasi PPP Soal Video Viral Terkait ini, Mbah Maimun sebenarnya sudah memberikan klarifikasi. Dalam versi video yang lebih panjang yang diunggah di Youtube, pengasuh Ponpes Al-Anwar ini terlihat dihampiri Ketua Umum DPP PPP Romarhumuziy usai memanjatkan doa. “Laa bukan pak Prabowo, laa bukan Prabowo, menawa tetapi pak Jokowi, pak Joko Widodo. Alladzi huwa ikhtiyari [orang yang saya pilih]" kata Mbah Maimun saat klarifikasi doanya yang menyebut nama Prabowo. “Jadi, kalau luput [karena] sudah tua, saya umur 90 lebih. Jadi dengan ini saya pribadi, siapa yang ada di samping saya, enggak ada kecuali Pak Jokowi,” kata Ketua Majelis Syariah DPP PPP ini. Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan masyarakat harus melihat secara utuh, bukan sebagian saja. Arwani yang hadir di acara itu mengaku perlu meluruskan peristiwa ini. Menurut Arwani, hal ini merujuk adanya dua video yang sebetulnya berasal dari satu video yang menurut dia sengaja dipotong dan disebarluaskan. “Saat ini beredar di publik dua video Mbah Maimun berdoa. Dua video tersebut harus dilihat secara utuh, tidak bisa dibaca hanya satu video saja," ujar Arwani dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Sabtu 2/2/2019. Arwani mengatakan saat itu Mbah Maimun menyebut jelas “hadza rois [presiden ini] dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya,” kata dia. “Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama. Kecuali doanya 'menjadi capres kedua kali' maka itu tentu ditujukan ke Pak Prabowo,” kata Arwani. Dalam video kedua, kata Arwani, Mbah Maimun juga menegaskan doanya ditujukan untuk Joko Widodo, meski sempat terselip nama Prabowo. "Ini juga menjadi jelas, bahwa doa yang tadi itu yang isinya mendoakan agar jadi presiden kedua kali itu untuk Jokowi bahkan ditegaskan dua kali dengan menyebut Jokowi dan Joko widodo,” kata dia. Arwani menilai, kebiasaan mencomot dan mem-framing video sesuai kehendak dan selera politik tentu keluar dari etika. Ia pun meminta hal seperti ini dihentikan. "Sebaiknya, kebiasaan tersebut dihentikan karena jauh dari tata krama berpolitik yang sejuk,” kata politikus PPP ini. Ajang Kampanye Gratis Pengajar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai hal itu bukan unsur sengaja atau biasa disebut “selip lidah.” Sebab, kata dia, ingatan Mbah Maimun terhadap nama Prabowo memang masih melekat lantaran pada Pilpres 2014, PPP mengusung Prabowo. “Sepertinya Mbah Maimun lagi keselip lidah, karena Pilpres 2014 lalu Prabowo sangat intensif mengunjungi Mbah Maimun karena dukungan PPP pada dirinya,” kata Adi saat dihubungi reporter Tirto, Sabtu 2/2/2019. “Begitupun di pilpres kali ini, Prabowo beberapa kali rajin sowan ke Mbah Maimun lebih sering ketimbang Jokowi,” kata Adi. Menurut Adi, selip lidah merupakan hal yang wajar dilakukan setiap manusia ketika sedang berbicara. Seharusnya, hal seperti ini tak perlu diributkan hingga menjadikan sebuah kegaduhan pada tahun politik ini. Namun, kata Adi, kubu Prabowo-Sandiaga Uno terlanjur menanggapi doa tersebut sebagai ungkapan dari lubuk hati Mbah Maimun. Adi melihat kubu Prabowo-Sandi memanfaatkan kesalahan ucap Mbah Maimun ini sebagai ajang promosi dari seorang ulama karismatik dan dihormati, terutama oleh kalangan nahdliyin. “Disebut keuntungan tidak, tapi ini jadi bahan kampanye gratis. Macam durean runtuh lah,” kata Adi. Adi juga menyarankan agar kubu Jokowi-Ma'ruf tak perlu berlebihan dalam memberikan reaksinya atas opini yang coba dibangun lawannya. "Rileks saja, tak usah reaktif. Ini murni keseleo lidah, manusiawi," ungkap Adi. - Politik Reporter Bayu SeptiantoPenulis Bayu SeptiantoEditor Abdul Aziz Sembilan Karomah Kiai Maimoen Zubair Mbah Moen Karomah adalah kemuliaan dari Allah yang hanya diberikan pada kekasih-Nya atau waliyullah berupa kealiman, keajaiban, atau keistiqomahan di jalan-Nya. Setiap wali pasti memiliki karomah yang keluarbiasaannya itu sesuai dengan maqom level kewaliannya masing-masing. Seseorang dikatakan wali atau tidak, bukan dari penilaian pribadi atau sebagian golongan. Seorang diketahui sebagai wali hanya terbatas kalangan yang menyadarinya. Yakni, cuma sesama wali atau kekasih Allahlah yang tahu. Mereka satu sama lain hidup dan berinteraksi di dunia "perwalian". Untuk Mbah Moen Kiai Maimoen Zubair tak sedikit tokoh agama yang mengatakan beliau merupakan sosok wali. Selain karena keistiqomahan dan kealiman keilmuan, ternyata beliau juga memiliki kisah ajaib. Tentu kisah di bawah ini hanya sebagian kecil dari karomah beliau. Masih banyak karomah beliau yang luput dari kebanyakan umat. Di antara karomah Mbah Mun terurai sebagai berikut 1. Memiliki penglihatan batin luar biasa ilmu kasyaf Setiap harinya ndalem kediaman rumah Kiai Maimun Zubair tidak pernah sepi dari tamu yang sowan. Bahkan, para habib habaib juga tak jarang ikut bertamu. Termasuk saat dua habib dari marga Bin Syaikh Abu Bakar BSA dan marga Assegaf. Baca Kisah Wali Paidi Full PDF Sang Waliyullah dari Jawa yang Lucu dan Penuh Hikmah Mereka berdua berkunjung ke rumah Mbah Mun naik sepeda motor. Seperti biasa banyak tamu yang duduk lesehan di ruangan lebar rumah beliau. Lantas keduanya mengucapkan salam di depan pintu sebagai tanda meminta izin masuk. Banyak tamu yang merespon biasa wajar. Hingga pada saat Mbah Mun merespon sigap menyuruh mereka berdua mendekat para tamu mulai terpancing perhatiannya. Lantas beliau berkata "Antum as-Saqof kamu bermarga As-Segaf." Serta kepada habis satunya lagi "Antum BSA Kamu bermarga Bin Syaikh Abu Bakar." Tentu saja salah satu habib itu terkaget-kaget dalam hatinya. Sebab dia belum pernah bertemu sebelumnya dengan Mbah Moen. Apalagi menceritakan jati dirinya pada beliau. Lantas salah satu dari habib memberanikan untuk bertanya "Mbah, bagaimana bisa tahu marga kami ini As-Segaf dan BSA?" Mbah Moen langsung menjawab "Dilihat dari matanya saja sudah ketahuan." Sebagai tamu spesial, Mbah Mun meminta pada mereka untuk masuk ke ruangan dalam. Mereka dijamu makan. Setelah selesai beliau meletakkan dua amplop di meja makan sambil berkata "Yik panggilan untuk habaib, ini dua amplop, satu untuk bekal habib dan yang satunya untuk kebutuhan habib." Semakin tambah terkejut kedua habib yang saling bersahab itu. Sebab ternyata isi amplop untuk kebutuhan sama persis dengan apa yang diperlukan oleh dua habib tersebut. 2. Dititipi pesan oleh Rasulullah lewat mimpi Mbah Moen pernah didatangi Nabi Muhammad lewat mimpi. Menitipkan salah satu keturunan beliau habib untuk berguru mondok dengan Mbah Moen. Kisah ini diriwayatkan sendiri oleh al Habib Abdullah Zaky al-Kaff saat akan mondok ke Mbah Maimun Zuebair. Habib Zaky diberi wejengan oleh pamannya agar tidak langsung memberi tahu ke Mbah Mun bahwa dia seorang habib keturunan nabi. Pesan tersebut ia pegang kuat untuk dilakukan. Terbukti saat tiba di pondok, Mbah Moen bertanya "Nama kamu siapa?" Habib menjawab dengan penuh mantap "Nama saya Zaky". Perlu diketahui wajah habib tersebut tidaklah kearab-araban seperti habib pada umumnya. Tentu saja, usai momen perkenalan selesai para santri beraktifitas normal lagi. Kembali ke bilik kamar masing-masing untuk istirahat ataupun belajar. Pada suatu tengah malam, gotakan kamar yang dihuni habib Zaky beserta santri lainnya diketuk-ketuk. Sontak saja hampi seisi kamar terbangun. Tak dinyana ternyata yang mengetuk ialah Kiai Maimun Zubair. Santri yang terbangun jadi salah tingkah dan penuh tanda tanya. Mbah Mun memberi penegasan pada orang di kamar itu "Mana yang namanya Zaky?... Kamu tidak mengaku ya kalau kamu masih zuriyah keturunan Rasul? Saya baru saja mimpi didatangi Nabi. Beliau perpesan pada saya untuk titip cucunya... Kalau kamu masih belum mengaku, pilih mana mondok di tempat saya atau keluar dari pondok saya?" Baca Kisah Hidup Waliyullah, Mati Terlindas Truk Sedot WC Gegara Menyalahi Ibunya Sebagaimana diketahui, Mbah Moen merupakan sosok yang dikenal mencintai dan memuliakan keturunan nabi. Sebagai bentuk akhlak baik pada keturunan Rasul. Serta tentu bentuk memuliakan Rasul pula. 3. Keajaiban di seputar wafat Mbah Moen Ada yang mengatakan Mbah Mun tahu kapan dan di mana beliau meninggal. Harapan beliau ialah meninggal di Makkah dan jatuh di hari Selasa. Semuanya terkabul. Sebelum meninggal beliau pernah memberi "pertanda" secara tersirat pada orang yang menemui di Makkah. Berikut video tentang pesan dari Mbah Moen terkait keistimewaan meninggal hari Selasa Ada tamu yang menemui Mbah Moen di hotel tempat beliau bekmukim. Dia ingin tahu sampai kapan beliau menetap di Makkah. Agar orang lain yang masih ingin sowan bisa menyiapkan waktu dulu. Dia bertanya "Mbah, mohon maaf nanti di sini Makkah sampai kapan nggih?" Mbah Mboen menjawab "Sampai tanggal 5". Si penanya kebingungan. Bagaimana di Makkah bisa sampai tanggal 5. Sedangkan ritual haji akan selesai dilakukan sampai tanggal belasan. Si penanya berpikir positif bahwa yang dimaksud sampai tanggal 5 ialah tinggal di dalam hotel yang sedang beliau tempati saat itu. Tak cukup dengan hal di atas, saat di hari wafat alam sekitar seakan ikut menyambut. Mendung dan hujan turun di pagi hari saat beliau wafat. Padahal saat itu adalah musim kering atau kemarau. Akan tetapi tiba-tiba hujan turun saat Mbah Mun meninggal. 4. Nasi berkat tahlil 7 hari wafat tidak basi hingga jam 11 siang esok harinya Bingkisan makanan yang dibagikan tadi semalam saat tahlil 7 hari Mbah Moen di Sarang tidak basi hingga jam 11 siang. Mulai dari nasi, ikan, daging, kue, dan lain-lain tidak ada penurunan kualitas. Kondisinya masih layak makan seperti saat dibagikan malam harinya. 5. Menghentikan hujan deras saat mengisi pengajian Dalam situasi asyiknya para hadirin menikmati pengajian tak disangka hujan lebat tiba-tiba turun. Saking derasnya para pendengar mencari posisi yang aman agar tidak terguyur air. Di tengah kepanikan panitia pengajian dan segenap undangan, ternyata Mbah Mun menyikapi dengan tenang. Mbah Maimun Zubair melantunkan doa yang diamini oleh para peserta pengajian. Hujan pun berhenti seketika, sehingga acara pengajian dilanjutkan hingga selesai. Waktu lima belas menit pertama yang terpotong hujan dilanjutkan hingga satu setengah jam kemudian. 6. Menaiki mobil tanpa bahan bakar Suatu hari dikisahkan Mbah Moen sering ke Pasuruan menaiki mobil. Kendaraan itu sering terjadi kerusakan. Pada saat hendak pulang dari Pasuruan mobil mengalami kendala. Akhirnya terpaksa harus diampirkan dulu ke bengkel. Setiba di sana dan diperiksa montir hal aneh terjadi. Tukang bengkel berkata "Ini mobil siapa?" Sopir yang mengantarkan Mbah Mun menjawab "Ini mobilnya Kiai Maimun. Emangnya kenapa Pak?" Montir itu menjelaskan sambil terheran-heran "Ini selang bahan bakarnya terlepas. Tidak nyambung antara tangki dengan mesin. Kok bisa mobilnya jalan." 7. Melipat waktu atau melipat bumi Karomah semacam ini merupakan yang paling sering diceritakan dimiliki para wali. Yakni, mempersingkat waktu dan jarak tempuh menjadi lebih sedikit atau pendek. Dengan kemampuan tersebut, seorang wali bisa berpergian ke penjuru dunia manapun tanpa perlu khawatir tak cukup waktu. Diceritakan oleh Kiai Fadlolan Musyaffa pada saat beliau masih kuliah di Universitas al Azhar, Kairo Mesir diminta tolong oleh Mbah Mun. Kiai Fadlolan disuruh menemani beliau ziarah ke makam Imam Syadzilli. Seorang tokoh ulama sekaligus keturuan Nabi yang wafat di Mesir. Padahal sesuai dengan hitung-hitungan waktu antara jadwal terbang pesawat dengan jarak tempuh ke lokasi ziarah tidaklah cukup. Butuh waktu tambahan berjam-jam waktu untuk melaksanakan misi tersebut. Namun, nyatanya waktu tersebut mampu "dipangkas" oleh Mbah Mun. 8. Menyembuhkan sakit dengan air putih Masih dikisahkan oleh Kiai Fadlolan saat mengantarkan beliau ke makam Imam Syadzili bahwa Mbah Mun dapat menyembuhkan penyakit dengan air tawar. Saat beliau mampir dan rombongan di rumah makan sederhana dimintai tolong pemiliknya untuk mendoakan air putih yang dibawa. Ibu itu memohon pada beliau "Wahai syaikh, doakan suami saya, dia sedang sakit." Setelah air didoakan beliau bertanya "Di mana suami ibu?" Ibu itu mengantarkan Mbah Moen ke tempat suaminya. Beliau mengoleskan air yang telah didoakan itu ke suaminya. Akhirnya berangsur-angsur lelaki itu mulai lebih mendingan. 9. Amalan yang ampuh untuk penglaris dagang sapi Ada kisah juragan sapi yang sedang mengalami krisis keuangan akibat bisnisnya sedang rugi. Musibah itu tidak hanya dialami oleh dia saja, tapi hampir semua pebisnis bidang persapian mengalami kelesuan. Ia sudah mencoba melakukan cara tapi ujungnya tetap macet. Tahu akan cobaan hidup itu, salah satu alumni pondok sarang menyarankan pada juragan itu untuk sowan ke Mbah Moen. Singkat cerita malam tiba. Setelah mengutarakan permasalahan hidupnya juragan sapi itu hendak pamit. Mbah Moen melarangnya pulang. Harus menginap malam itu di pondok dulu. Kalau tetap ingin pulang beliau tidak akan mau mendoakan. Juragan itu menurut arahan beliau. Selain untuk mendapat doa juga karena atas arahan teman supaya menuruti kemauan beliau. Banjir Embun Tak lama setelah sowan ke ndalem Kiai Maimun Zubair segala keruwetan bisnis juragan sapi itu mulai berangsur-angsur hilang. Geliat jual beli sapi mulai terlihat. Dagangannya mendatangkan untung besar seperti sedia kala. ESNBanten -Jembatan kita bermunajat pada Allah adalah doa. Pesan Mbah Moen mintalah 4 hal ini, jangan banyak-banyak. Di kenal sebagai ulama yang kharismatik, KH. Maimun Zubair atau di kenal dengan panggilan Mbah Moen yang lahir di Rembang pada tanggal 28 Oktober 1928 dan meninggal di Mekkah pada saat sedang menunaikan ibadah haji pada 6 Agustus 2019. Beliau dimakamkan di Al Ma’la, Mekkah dengan dihadiri ratusan orang. Walaupun beliau sudah meninggalkan kita, banyak pesan-pesan dan ajaran-ajaran beliau yang dapat senantiasa menjadi pegangan dalam kehidupan kita. Baca Juga JPU Tuntut Mantan Sekretaris FPI dengan Hukuman Mati Ingat nasehat Mbah Moen, “ Jangan banyak-banyak minta sama Allah, cukup minta 4 hal saja.” Apa sajakah itu? Antara lain, adalah kenikmatan hidup rejeki yang berlimpah dan barokah keluarga damai, tentram dan sejahtera keberuntungan di dunia dan di akhirat. Empat hal ini merupakan doa-doa yang mewakili semua keinginan kita di dunia dan akhirat. Istiqomah dalam menjalankan semua perintah-perintah Allah dan senantiasa menjauhi larangannya, agar doa dan hajat kitapun dikabulkan oleh Allah SWT. Baca Juga Omicron Melonjak, Pertandingan Amal Real Madrid dan Barcelona di JIS Jakarta Batal Digelar Terkini

4 doa mbah maimun